Tenaga surya, juga dikenal sebagai energi matahari, telah menjadi bentuk energi terbarukan yang diakui secara luas dan semakin populer. Pembangkit listrik tenaga surya, yang menghasilkan listrik dengan memanfaatkan energi dari matahari, telah menjadi terkenal sebagai solusi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi dunia yang terus meningkat sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Tapi bagaimana penemuan tenaga surya terjadi? Mari kita lihat lebih dekat sejarah tenaga surya dan bagaimana ia ditemukan. Tekonologi juga berdampak pada permainan judi loh, anda tidak perlu lagi ke tempat judi dan anda bisa mainkan judi online secara lebih aman dan menghemat waktu anda dan tetap bisa memberikan anda kekayaan . Yuk mainkan sekarang juga di OKEPLAY777

Konsep pemanfaatan tenaga surya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Orang Yunani dan Romawi kuno diketahui telah menggunakan kaca pembesar dan cermin untuk memfokuskan sinar matahari dan menciptakan api untuk berbagai keperluan. Di Cina, sejak abad ke-7, cermin digunakan untuk memusatkan sinar matahari untuk memanaskan air untuk memasak dan mandi.
Penemuan tenaga surya modern, bagaimanapun, dapat dikaitkan dengan serangkaian terobosan dan inovasi yang terjadi selama beberapa abad terakhir. Salah satu penemuan perintis tenaga surya dibuat oleh Alexandre Edmond Becquerel, seorang fisikawan Prancis, pada tahun 1839. Becquerel mengamati “efek fotovoltaik”, yaitu fenomena menghasilkan listrik ketika bahan tertentu terkena cahaya. Penemuan ini meletakkan dasar untuk pengembangan sel fotovoltaik (PV), yang merupakan komponen dasar panel surya yang digunakan di pembangkit listrik tenaga surya saat ini.
Pada akhir abad ke-19, kemajuan signifikan lainnya dibuat oleh Charles Fritts, seorang penemu Amerika, yang menciptakan sel surya sejati pertama menggunakan selenium, bahan semikonduktor. Sel surya Fritts memiliki efisiensi yang sangat rendah, tetapi menandai tonggak penting dalam pengembangan teknologi tenaga surya.
Pada awal abad ke-20, kemajuan lebih lanjut dibuat di bidang tenaga surya. Karya inovatif Albert Einstein tentang teori efek fotolistrik pada tahun 1905 memberikan pemahaman teoretis tentang bagaimana cahaya dapat diubah menjadi listrik. Pekerjaan ini meletakkan dasar untuk pengembangan sel surya yang lebih efisien di masa depan.
Pada tahun 1950-an, para peneliti di Bell Laboratories di Amerika Serikat membuat terobosan besar dalam teknologi tenaga surya dengan penemuan sel surya berbasis silikon. Penemuan ini secara signifikan meningkatkan efisiensi sel surya, menjadikannya lebih praktis untuk menghasilkan listrik. Sel surya komersial pertama, diproduksi oleh Bell Laboratories pada tahun 1954, memiliki efisiensi sekitar 6 persen, yang merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan sel surya sebelumnya.
Perkembangan teknologi tenaga surya terus maju pada dekade-dekade berikutnya. Pada tahun 1970-an, sel surya mulai digunakan dalam misi luar angkasa oleh badan antariksa seperti NASA, karena tenaga surya merupakan sumber energi yang andal dan berkelanjutan untuk menyalakan satelit dan pesawat ruang angkasa. Hal ini mendorong penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam teknologi tenaga surya, yang mengarah pada peningkatan berkelanjutan dalam efisiensi sel surya dan pengurangan biaya.
Pada 1980-an dan 1990-an, tenaga surya memperoleh daya tarik sebagai sumber energi alternatif untuk aplikasi perumahan dan komersial. Pemerintah dan organisasi di seluruh dunia mulai berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan tenaga surya, dan produksi panel surya meningkat secara signifikan. Kemajuan dalam proses pembuatan, bahan, dan desain semakin meningkatkan efisiensi dan keterjangkauan panel surya.
Saat ini, tenaga surya telah menjadi sumber utama energi terbarukan, dengan pembangkit listrik tenaga surya dipasang di banyak bagian dunia. Panel surya digunakan tidak hanya untuk keperluan perumahan dan komersial tetapi juga untuk pembangkit listrik skala besar di pembangkit listrik tenaga surya. Tenaga surya telah mendapatkan pengakuan atas banyak manfaatnya, termasuk kemampuannya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi perubahan iklim, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kemandirian energi. Penemuan tenaga surya telah berkembang jauh dari pengamatan dan eksperimen awal hingga teknologi tenaga surya canggih yang kita miliki saat ini.